Sabtu, 08 Juni 2013

FARMAKOLOGI - MAKALAH ANTIANGINA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1            LATAR BELAKANG
Obat yang ada saat ini masih jauh dari ideal. Tidak ada obat yang memenuhi semua kriteria obat ideal, tidak ada obat yang aman, semua obat menimbulkan efek samping, respon terhadap obat sulit diprediksi dan mungkin berubah sesuai dengan hasil interaksi obat, dan banyak obat yang mahal, tidak stabil, dan sulit diberikan. Karena banyak obat tidak ideal, semua anggota tim kesehatan harus berlatih “care” untuk meningkatkan efek terapeutik dan meminimalkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan obat.
Sebagai salah satu dari tim medis perawat seharusnya telah paham betul akan pemanfaatan obat yang bertujuan memberikan manfaat maksimal dengan tujuan minimal. Dan berikut ini adalah peran perawat dalam pengobatan :
·         Mengkaji kondisi pasien
·         Sebagai pemberi layanan askep, dalam pemberian obat.
·         Mengobservasi kerja obat dan efek samping obat.
·         Memberikan pendidikan kesehatan tentang indikasi obat dan cara penggunaannya.
·         Sebagai advokat atau melindungi klien dari pengobatan yang tidak tepat.

1.2            TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini, agar kami dan para pembaca mengetahui serta memahami tentang angina dan anti angina.
1.3            RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami hanya membahas :
a.       Pengertian angina
b.      Pengertian anti angina
c.       Penyebab angina
d.      Cara kerja antiangina
e.       Obat antiangina
f.       Farmakodinamik
g.      Farmakokinetik
h.      Efek samping dan indikasi
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 PENGERTIAN ANGINA
Angina adalah kondisi jantung yang biasanya dinyatakan sebagai nyeri dada dan lebih dari gejala kondisi dari penyakit itu sendiri. Nyeri di dada disebabkan ketika suplai darah ke otot-otot jantung menurun dari jumlah yang diperlukan. Hal ini terjadi ketika arteri yang memasok hati menjadi mengeras dan mempersempit - kondisi yang disebut arteriosklerosis. Arteriosklerosis arteri yang memasok otot-otot jantung yang disebut arteri koroner sehingga menimbulkan gejala sakit dada disebut angina. 1-4.
2.2 JENIS ANGINA
Jenis angina ada 2, yaitu angina stabil dan angina tidak stabil.
1.      Angina stabil
Orang-orang dengan stabil angina mengembangkan gejala secara bertahap dari waktu ke waktu. Gejala awalnya mungkin mulai setelah latihan berat atau naik tangga atau menjalankan sulit atau bahkan ketika dalam ekstrem stres mental.
Gejala biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan dapat ditingkatkan dengan obat-obatan yang disebut glyceryl trinitrate. Angina jenis ini biasanya tidak terbukti berakibat fatal tetapi mungkin merupakan awal serangan jantung atau stroke dan mandat perhatian medis.
2.      Angina tidak stabil
Angina jenis ini biasanya berkembang pesat dan kursus sering tidak terduga. Orang-orang dengan stabil angina mungkin terus mengembangkan angina tidak stabil. Gejala sakit dada mungkin berlangsung selama sekitar 30 menit dan dapat bertahan bahkan ketika pasien beristirahat. Glyceryl trinitrate mungkin tidak membantu meringankan gejala.
Angina jenis ini adalah keadaan darurat sejak angina tak terduga dan fungsi jantung dapat dengan cepat memburuk dan ini dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Jenis angina dirawat dengan obat-obatan dan teknik pembedahan.
  2.3 ANTI ANGINA
A.  Anti Angina
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan (demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung
B.  Penyebab angina:
a)    Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan
b)   Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler

C.  Cara kerja Antiangina:
·      Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya. (penyekat reseptor beta)
·      Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
·      Kombinasi keduanya
D.  Obat Antiangina:
1.    Nitrat organik
2.    Beta bloker
3.    Calsium antagonis
E.   Farmakodinamik
a.       Khasiat farmakologik:
·      Dilatasi pembuluh darah → dapat menyebabkan hipotensi → sinkop
·      Relaksasi otot polos → nitrat organik membentuk NO → menstimulasi guanilat siklase → kadar siklik-GMP meningkat → relaksasi otot polos (vasodilatasi)
·      Menghilangkan nyeri dada → bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi karena menurunya kerja jantung
·      Pada dosis tinggi dan pemberian cepat → venodilatasi dan dilatasi arteriole perifer → tekanan sistol dan diastol menurun , curah jantung menurun dan frekuensi jantung meningkat (takikardi)
·      Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri → karena semakin banyak darah yang menggumpul di vena → curah darah jantung menurun
·      Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah sistemik → penurunan aliran darah balik ke jantung
·      Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua otot polos: bronkus, saluran empedu, cerna, tetapi efeknya sekilas → tidak digunakan di klinik

F.   Farmakokinetik
·      Metabolisme nitrat organik terjadi di hati
·      Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual
·      Ekskresi sebagian besar lewat ginjal
G.  Sediaan dan Posologi
·      Untuk serangan, baik digunakan sediaan sublingual: isosorbit dinitrat 30%: 2,5 – 10 mg dan nitrogliserin 38%: 0,15 – 0,6 mg
·      Untuk pencegahan digunakan sediaan per oral: kadar puncak 60 – 90 menit, lama kerja 3 – 6 jam
·      Par enteral (IV)     baik digunakan untuk vasospasme koroner dan angina pectoris tidak stabil, angina akut dan gagal jantung kongestif
·      Salep untuk profilaksis: puncak 60 menit, lama kerja 4 – 8 jam
a)    Sediaan
·      Nitrat kerja singkat (serangan akut)
1.    Sediaan sublingual (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat)
2.    Amil nitrit inhalasi
·      Nitrat kerja lama:
1.    Sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat, penta eritritol tetranitrat)
2.    Nitrogliserin topikal (salep 2%, transdermal)
3.    Nitrogliserin transmucosal/buccal
4.    Nitrogliserin invus intravena

H.  Efek Samping
Efek samping: sakit kepala, hipotensi, meningkatnya daerah ischaemia

I.     Indikasi:
1.    Angina pectoris
2.    Gagal jantung kongestif, Infark jantung





BAB III
PENUTUP
3.1       KESIMPULAN
a)      Angina adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi jika suatu daerah otot jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.
b)      Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan (demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung,
c)      Penyebab angina:
·         Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan
·         Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler
d)     Cara kerja Antiangina:
o   Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya. (penyekat reseptor beta)
o   Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
o   Kombinasi keduanya
e)      Efek samping: sakit kepala, hipotensi, meningkatnya daerah ischaemia
f)       Indikasi:
1.      Angina pectoris
2.      Gagal jantung kongestif, Infark jantung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar